JOB CAREER VACANCY (LOWONGAN KERJA & KARIR)


May 19, 2007

CPNS tenaga honorer daerah

CPNS
Penantian Honda Penuh Harap


Kekecewaan tidak dapat disembunyikan dari mimik Afandi (42), tenaga honorer daerah -kerap disebut honda- di Sekolah Menengah Pertama Dewantara, Jumat (17/3), setelah mengetahui pengumuman hasil tes calon pegawai negeri sipil dari jalur honda molor. Hari pengumuman yang selalu ia nanti berubah menjadi kelam.

Sejak sehari sebelumnya, Afandi, salah satu guru bantu (termasuk honda), melihat pengumuman hasil tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) melalui internet di situs kepegawaian Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Dari pukul 16.00 sampai pukul 00.00, ia bolak-balik ke komputer untuk melihat pengumuman dari internet.

Namun setiap kali ia melihatnya, pengumuman tes CPNS dari jalur honda belum juga keluar. Yang tampak hanyalah pengumuman hasil tes CPNS dari jalur umum. Karena sudah larut, Afandi tidur seraya berharap malam segera berlalu sehingga dapat melihat hasil tes CPNS pada pagi harinya.

Pada pagi hari sebelum berangkat mengajar matematika, sekitar pukul 07.00, ia mencoba mengirim pesan singkat (SMS) ke 7890 untuk mengetahui apakah ia diterima sebagai PNS. Namun, lagi-lagi pengumuman itu belum ada. Balasan yang ia terima dari SMS itu menyebutkan, "Maaf pelayanan masih dalam perbaikan."

Berangkatlah ia mengajar di SMP yang terletak di Jalan Simokalangan, Kecamatan Sukomanunggal. Sepulangnya mengajar, ia langsung pergi ke Dinas Pendidikan Kota Surabaya dengan harapan pengumuman hasil tes CPNS sudah ditempel. Setibanya di sana, pengumuman ternyata itu belum juga ada.

Ia mendapat informasi dari Badan Kepegawaian Kota Surabaya bahwa hasil tes CPNS dari jalur honda baru akan diumumkan pada pukul 13.00. Di dinas, ia menunggu bersama rekan-rekan guru bantu lainnya. Namun hingga pukul 15.00, pengumuman itu belum juga ditempel.

Muncullah kecurigaan di benak dia dan rekan-rekan guru bantu lainnya bahwa ada upaya rekayasa untuk mengubah hasil tes CPNS. Afandi bersama sekitar 50 guru bantu lainnya berangkat ke Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), tempat lembar-lembar jawaban dinilai.

Setibanya di ITS, mereka mengetahui kalau proses hasil seleksi di ITS untuk jalur honda ternyata belum selesai. Kecurigaan pun semakin bertambah. "Mengapa jalur umum yang peminatnya lebih banyak justru lebih cepat selesai, sedang yang jalur honda malah lebih lama? Ini kan janggal," kata pria yang sudah menjadi guru selama 16 tahun ini.

Kamisun (40), guru bantu di SMP Yayasan Pendidikan (YP) 17, juga kecewa setelah tidak dapat melihat pengumuman hasil tes CPNS. "Walaupun tidak diterima tidak apa-apa, yang penting saya dapat melihat hasil tes itu," ujar bapak dari dua anak ini.

Harapan Afandi, Kamisun, dan ribuan guru bantu serta tenaga honorer daerah lain untuk dapat diterima sebagai PNS begitu besar. Meningkatnya penerimaan yang mereka dapat setelah menjadi PNS merupakan salah satu harapan mereka.

Selama ini dengan menjadi guru bantu, mereka mendapatkan penghasilan sebesar Rp 710.000 setiap bulan. Penghasilan ini dirasakan sangat berat mengingat kondisi saat ini ketika harga barang, makanan, dan lainnya menjadi tinggi.

"Istri saya tidak bekerja, sedangkan anak saya tiga orang dan masih sekolah. Mereka duduk di SMA, SMP, dan SD. Untuk biaya sekolah saja sudah berat, belum untuk kebutuhan lainnya. Jadi, tidak jarang harus berutang untuk memenuhi kebutuhan istri dan anak," tutur Afandi.

Dengan menjadi PNS, mereka akan mendapatkan penghasilan Rp 1,3 juta per bulan. Walaupun ini tidak terlalu tinggi, setidaknya gaji ini dapat membantu para honda memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Harapan para honda untuk menjadi PNS sebetulnya hanya menunggu waktu. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Taufiq Effendi saat ke Surabaya, 28 Februari, menegaskan bahwa seluruh tenaga honorer sudah diangkat pada tahun 2009. Namun pada penerimaan CPNS tahun 2005 dan 2006, honda yang diangkat akan diprioritaskan kepada mereka yang berusia mendekati 46 tahun (batas usia maksimal pendaftar tenaga honorer pada tes CPNS) dan mereka yang masa kerjanya sudah lebih dari 20 tahun.

Honda hanya bisa berharap janji pemerintah dapat ditepati. Tidak lagi ingkar seperti saat janji pemerintah mengumumkan hasil tes CPNS. (D12)