Jika Kunci Jawaban Telah Menyebar
Tes CPNS di Majalengka Kemungkinan Diulang
MAJALENGKA, (PR).-
Kunci jawaban tes CPNS diduga telah tersebar dan digunakan oleh banyak peserta tes. Hal itu terungkap dari beberapa orang yang telah dimintai keterangan oleh pihak penyidik di Polres Majalengka. Sementara itu, hasil penyidikan sementara lembar kunci jawaban tersebut dikirim oleh seorang pegawai Dinas Pendidikan di Jakarta yang bekerja di Bagian Rumah Tangga.
Menurut keterangan Kapolres Majalengka AKBP Iis Raesih B.S.W. disertai Kasat Reskrim AKP Sukirman, pihak kepolisian telah memintai keterangan dari 7 orang yang dianggap mengetahui perihal bahan kunci jawaban tes itu. Mereka adalah Ian, Rusman Syah, peter, Enjo, Trisnanan, Rizal, dan Yana.
Dari hasil keterangan mereka, kunci jawaban tersebut ternyata telah digunakan oleh beberapa orang peserta tes. Artinya, kunci jawaban telah menyebar, tidak hanya berada di tangan Rizal atau Yadi yang melapor kasus itu ke Komisi A DPRD.
Orang pertama yang menerima dan mengetahui kunci jawaban tersebut adalah Satpam PT Telkom, Yana. Kemudian diberikan juga kepada Ian, Satpam PT telkom lainnya. Oleh mereka, kertas kunci jawaban tersebut disebarkan kepada peserta tes yang masih menjadi familinya seperti Rusman Syah dan Enjo. "Kunci jawaban tersebut telah tersebar dan sempat digunakan, namun kunci jawaban tersebut diberikan secara cuma-cuma tanpa diperjualbelikan. Kunci jawaban itu disebarkan secara cuma-cuma," ungkap Sukirman saat ditanya apakah kunci jawaban tersebut diperjualbelikan.
Dari ke-7 orang yang telah dimintai keterangannya tersebut, pihak kepolisian belum menetapkan tersangka. Karena tersangka sebenarnya adalah IMF yang kesehariannya menjadi guru bantu di STM PUI. Namun hingga kini, pihak kepolisian belum berhasil menemukan IMF karena yang bersangkutan saat ini tidak pernah berada di rumahnya. Setelah dicari ke rumahnya di Desa Jatipamor Kecamatan Panyingkiran dan tempat asalnya di wilayah Argapura, yang bersangkutan tidak ada, demikian juga dengan istrinya.
"Kami sudah mencoba mencari ke beberapa tempat, namun yang bersangkutan tidak ada. Kemungkinan ia sudah mengetahui perihal ini. Bahkan ke sekolahnya pun, kabarnya belakangan ini tidak pernah masuk," ungkap Sukirman seraya menyebutkan yang belum berhasil dimintai keterangan selain IMF atau sebelumnya disebut Fz juga pegawai Wartel Al Islah yang ketika itu bertugas.
"Kita akan melakukan pencarian terhadap IMF. Kalau petugas jaga Wartel Al Islah, mudah-mudahan bisa segera dimintai keterangan karena dia juga termasuk saksi kunci," tambah Kasat Reskrim.
Setengah miliar rupiah
Sementara itu, DPRD Majalengka menyepakati kalau pelaku pembocoran kunci jawaban dan yang menggunakannya harus ditindak tegas sesuai aturan hukum. Selain itu, tes CPNS di Majalengka harus diulang jika benar-benar kunci jawaban tersebut telah tersebar luas.
Seperti pernah diberitakan sebelumnya, Komisi A DPRD Majalengka akan segera meminta keterangan dari kepolisian dan eksekutif tentang perkembangan pengusutan kasus ditemukannya kunci jawaban tes CPNS pada saat tes telah berlangsung. Jika pembocoran kunci jawaban tersebut ternyata dampaknya cukup luas, tidak tertutup kemungkinan tes ulang dilakukan.(C-34)***