JOB CAREER VACANCY (LOWONGAN KERJA & KARIR)


May 6, 2007

Seleksi CPNS Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo

Seleksi CPNS Berjalan Lancar

UNTUK pertama kali, Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo menyelenggarakan tes seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) secara mandiri. Ini sebagai konsekuensi era otonomi daerah, di mana setiap daerah berhak menentukan pegawainya sendiri baik jumlah, keperluan, kompetensi, maupun seleksinya.
Meski baru pertama kali dilakukan, seleksi dapat berjalan lancar, tanpa masalah berarti. Memang masih ada berbagai persoalan yang muncul, seperti nomor tempat duduk ganda, atau terjadi kesalahan pengetikan nomor ruangan. Namun, hal itu bisa segera diatasi dan tidak menimbulkan persoalan berkepanjangan. Hal itu bukan masalah yang bersifat substantif.

Sejumlah peserta yang ditemui Kompas di sejumlah lokasi, Selasa (27/11), juga merasa cukup puas dengan pelaksanaan tes yang dilaksanakan pemkot. Sejauh ini, mereka juga tidak menemukan kejanggalan-kejanggalan yang menjurus pada praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Padahal, sering kali tersiar kabar bahwa dalam tes seleksi CPNS diwarnai praktik makelaran dan KKN, sehingga seleksi itu terkesan hanya formalitas untuk menutupi praktik makelaran dan KKN.

"Selama ini lancar-lancar saja, tidak ada masalah. Pelaksanaan tes cukup lancar," ujar seorang peserta tes asal Bangil, Pasuruan.

Tes tertulis dilaksanakan di sembilan lokasi, dan diikuti 5.285 peserta dari 8.508 pelamar. Melalui tes tertulis itu, akan disaring 120 peserta yang berhak mengikuti tes tahap kedua, yaitu tes wawancara. Dari 120 peserta itu, kemudian akan disaring 105 orang yang berhak diangkat menjadi PNS.

Hasil tes tertulis akan diumumkan 29 November 2001 melalui pos. Sedangkan tes wawancara dilaksanakan pada 30 November 2001 dan 1 Desember 2001.

Usai pelaksanaan tes, peserta umumnya berharap agar pemeriksaan hasil tes dilakukan secara transparan dan obyektif. Dengan begitu akan semakin memperkuat bahwa seleksi ini benar-benar tanpa diwarnai KKN. Seorang peserta tes lulusan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengharapkan, panitia mengumumkan metode penghitungan skor hasil ujian tertulis, berikut lembar jawaban yang benar, melalui media massa.

Panitia Tes Seleksi CPNS juga diharapkan mengumumkan bobot nilai antara tes tertulis materi umum dan tes tertulis sesuai bidang masing-masing. Dengan demikian, setiap peserta bisa mencocokkan hasil pekerjaannya dan kemudian mengukur diri masing-masing apakah layak lolos seleksi atau tidak.

Menurut sejumlah peserta yang pernah beberapa kali mengikuti tes CPNS, materi soal tes kali ini lebih sulit. Karena, materi soal yang dikeluarkan bukan hanya pengetahuan umum, tetapi ada juga soal tentang kebijakan-kebijakan pemerintah. Padahal, dalam pemberitahuan sebelumnya hal itu tidak dijelaskan.

Di masa-masa selanjutnya, peserta yang mendapatkan nomor tempat duduk ganda, berharap pemkot menggunakan sistem komputerisasi dalam penomoran kartu peserta, agar kemungkinan terjadinya nomor ganda dapat semakin diminimalisir.

Sadar bahwa peluang untuk lolos seleksi sangat minim, mereka berharap agar seleksi diadakan rutin, agar kesempatan mereka menjadi PNS terbuka lebih lebar. (sut)