Seleksi CPNS Rawan Rekayasa Masa Kerja
Bandung, Kompas - Proses seleksi calon pegawai negeri sipil, yang rencananya dilaksanakan awal tahun depan, akan memprioritaskan para pegawai honorer untuk diangkat menjadi pegawai tetap. Untuk itu, persyaratan lamanya masa mengabdi dan usia pun menjadi pertimbangan pemerintah.
Karena itu, seleksi calon pegawai negeri sipil bagi para pegawai honorer kemungkinan akan rawan rekayasa masa kerja.
Demikian ujar Koordinator Tim Pemantau Rekrutmen PNS Kota Bandung dari Bandung Institute of Governance Studies, Fridolin Berek, dalam konferensi pers, Sabtu (10/12).
Hadir pula dalam kesempatan itu Koordinator Riset Public Interest Research and Advocacy Centre Asad Nugroho.
Fridolin mengatakan, kemungkinan terjadinya rekayasa ini disebabkan karena selama ini tidak ada data kepegawaian yang valid. Padahal, untuk menentukan formasi dan kuota penerimaan pegawai negeri sipil harus disesuaikan dengan data kebutuhan pegawai yang ada.
Ironisnya, tutur Fridolin, Badan Kepegawaian Pemerintah Kota Bandung saja, misalnya, tidak memiliki angka yang pasti berapa jumlah tenaga honorer yang ada.
Kami meminta pemerintah agar memublikasikan data pegawai yang ada secara rinci. Jumlah pegawai yang ada, jumlah pegawai honorer, jumlah pegawai yang akan pensiun, jumlah kebutuhan pegawai dengan kualifikasinya harus diketahui masyarakat umum, kata Fridolin menerangkan.
Di lain pihak, secara terpisah Ketua Forum Komunikasi Guru Bantu Kota Bandung Rahmat Hendrapraja mengatakan sudah mengantisipasi terjadinya rekayasa masa kerja ini. Dari awal kami sudah mengantisipasi itu. Sekarang kami sedang menyusun data seakurat mungkin, ungkap Rahmat. (d11)