Formasi Pegawai
Ketentuan CPNS Harus Honorer Sulitkan Pemkab
Kulon Progo, Kompas - Ketentuan pengisian formasi penerimaan CPNS tahun 2006 yang hanya diperuntukkan bagi tenaga honorer saja, membuat Pemerintah Kabupaten Kulon Progo kesulitan memenuhi pos-pos jabatan yang kualifikasinya tidak bisa dipenuhi dari tenaga honorer. Karenanya, pemkab akan mengajukan surat permohonan untuk tetap membuka lowongan dari kalangan umum. Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Pegawai Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kulon Progo Widodo, Kamis (21/9), mengatakan ada beberapa posisi jabatan yang tidak dipenuhi dari tenaga honorer, padahal posisi itu sangat dibutuhkan, seperti jabatan dokter anastesi dan tenaga akuntan untuk formasi pejabat penatausahaan keuangan (PPK).
Menurut Widodo, untuk mengisi formasi sesuai kebutuhan, pihaknya meminta pemerintah pusat memberikan pertimbangan khusus bagi Kulon Progo untuk tetap membuka lowongan kategori umum. "Jika tidak disetujui, lowongan itu terpaksa kami kosongkan sementara," ujarnya. Untuk tetap mengisi formasi tersebut, pemkab akan menyekolahkan pegawainya sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan. "Alternatif ini bisa dipakai. Sayangnya butuh waktu lama karena harus menunggu tugas belajar mereka selesai," katanya.
Kebijakan penerimaan CPNS yang hanya ditujukan untuk tenaga honorer saja mulai diberlakukan pada seleksi tahun ini. "Karena, stok tenaga honorer seluruh Indonesia masih 275.000 orang. Pemerintah sendiri sudah berjanji mengangkat sehingga formasi CPNS hanya diperuntukkan bagi mereka saja," tutur Widodo. Untuk Kulon Progo, jumlah tenaga honorer 1.806 orang. Pada seleksi CPNS tahun lalu hanya 241 orang yang lolos. "Kemungkinan penutupan lowongan untuk kategori umum akan menuai protes.
Namun, lambat laun masyarakat akan mengerti," katanya. Anggaran yang dialokasikan untuk persiapan pengadaan CPNS daerah berkisar Rp 16 juta. Sampai saat ini BKD Kulon Progo belum bisa menentukan jumlah formasi CPNS daerah yang dibutuhkan. Ia berjanji penentuan formasi tersebut akan selesai pada akhir September. Menanggapi rencana penutupan formasi untuk kategori umum, sebagian masyarakat pun kecewa. "Ketentuan itu membuat kesempatan kami berkurang," kata Ari, seorang warga Wates. (ENY)