Kabupaten (Pemkab) Musi Banyuasin
(Muba) pada tahun
anggaran 2005 ini, kembali
akan menerima Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) sebanyak
578 orang. Para CPNS ini terdiri
dari tenaga kesehatan, guru,
tenaga administrasi serta tenaga
teknis lainnya.
Kepala Badan Kepegawaian
dan Diklat Daerah Muba, Drs
Muzakir MM yang dikonfirmasi
di gedung Dewan mengatakan
dari 750 orang formasi
CPNS yang diajukan untuk Tahun
2005 yang disetujui sebanyak
578 orang. “Jumlah ini sebagian
besar diisi untuk tenaga
guru sebanyak 282 orang dan
selebihnya untuk tenaga lainnya,”
ujarnya, Senin (5/9).
Kepastian mengenai jatah 578
Muba Dijatahi 578 CPNS
SEKAYU, SRIPO — Puluhan
guru bantu se-Kabupaten Musi
Banyuasin (Muba) melakukan
aksi demo ke kantor DPRD setempat.
Mereka mengaku mewakili
ratusan guru bantu lainnya,
untuk menuntut diprioritaskan
dalam pengangkatan sebagai
calon pegawai negeri sipil
(CPNS).
Perwakilan guru yang berjumlah
hampir 70 orang ini dengan
menumpang angkutan
umum tiba di gedung DPRD
Muba, pada pukul 14.00, Senin
(5/9). Menurut Jon Kenedi salah
seorang guru bantu mereka
datang menggunakan dua
orang itu telah diterima oleh
BKD dan Diklat Kabupaten Muba
dari kantor Menteri Perencanaan
Aparatur Negara (Menpan)
di Jakarta dua minggu lalu.
Mengenai formasi menurut Muzakir
telah diatur oleh Pemkab
Muba dan telah diajukan kembali
ke pemerintah pusat untuk
disetujui sesuai dengan pertimbangan
tertentu. Muzakir
belum bisa memberikan waktu
penerimaan CPNS tahun 2005
ini dan masih menunggu petunjuk
pusat walaupun sesuai jadwal
penerimaan CPNS ini akan
dilakukan serentak hingga dilakukannya
testing 25 Oktober
2005 mendatang.
“Kita tunggu saja. Formasi
yang kita ajukan pun belum disyahkan
Menpan,” katanya seraya
merinci testing CPNS yang
akan diadakan memang dilakukan
serentak diseluruh Indonesia.
Ditanya mengenai testing
CPNS Muba yang berbeda dari
kabupaten/kota lain di Sumsel,
Muzakir menjelaskan bahwa
prosedur yang diambil ini telah
sesuai dengan aturan. Sementara
itu kepala Diknas Muba
Drs H Ade Karyana, M Ed
saat ditanya mengenai dominasi
penerimaan untuk para guru
Guru Bantu Aksi Demo
unit mobil dari Kecamatan Sangadesa.
Mereka langsung menuju
ruang Komisi A dan diterima
ketuanya Anwar Hasan didampingi
sekretaris Nurhan
Putrajaya dan anggota lainnya.
Badarudin perwakilan guru
bantu asal kecamatan Sangadesa
didampingi Syarifudin guru
bantu asal kecamatan Sungai
Lilin mengaku bertugas sejak
tahun 2003 dan akan berakhir
Desember 2005, tapi belum ada
kepastian nasib selanjutnya.
“Kami memohon kepada pemerintah
agar memprioritaskan
mengangkat kami jadi
CPNS,” katanya.
mengaku adanya kemajuan
dan perhatian pusat untuk tenaga
guru ini walaupun jumlah
282 ini masih sedikit dibandingkan
dengan kebutuhan,” ungkanya.
(naf)
Menanggapi permasalahan
ini DPRD Muba melalui Komisi
A langsung menghadirkan
kepala Dinas Pendidikan Nasional
(Diknas) Muba, H Ade Karyana,
serta Kepala BKD Dan Diklat
Muba Muzakir. Menurut
Muzakir, pihaknya sangat setuju
dengan keinginan para guru
ini namun akan lbih setuju lagi
bila ada aturan yang mengharuskan
para guru yang telah
mengabdi bertahun tahun agar
diangkat menjadi CPNS. “Kami
masih menunggu aturan
dari pusat yang menegaskan
guru bantu akan diterima jadi
CPNS,” ujarnya. (naf)