Penerimaan PNS DIY
TES CPNS TETAP DILAKSANAKAN 11 FEBRUARI
Yogyakarta, Kompas - Meski diusulkan untuk diundur menyamakan jadwal Jawa Tengah, Pemerintah Provinsi DIY akhirnya menetapkan melaksanakan tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) di seluruh kabupaten/kota di DIY sesuai jadwal semula, 11 Februari 2006.
"DIY akan mencari tenaga profesional yang andal, tidak terbatas putra daerah maupun tidak, karena profesionalisme menyangkut kualitas individu. Seperti kesepakatan dan jadwal pemerintah pusat, tes tetap akan dilaksanakan 11 Februari. Jadwal pendaftaran juga tidak berubah," kata Drs Hardjono, Kepala Biro Kepegawaian Setda Provinsi DIY, Minggu (29/1) siang.
Sehari sebelumnya, pada rapat gabungan panitia CPNS seluruh kabupaten/kota DIY di Kepatihan, sempat muncul usulan agar tes CPNS di DIY diundur 28 Februari 2006, bersamaan dengan jadwal di Jateng. Alasannya, tes yang dilaksanakan berbeda waktu, akan memperkecil kesempatan diterimanya warga DIY, sebab pendaftar asal Jateng di DIY kemungkinan bertambah banyak.
Tes CPNS di Jateng 28 Februari itu, sebenarnya jadwal mundur lebih dari dua minggu, karena ketidaksiapan Panitia Penerimaan CPNS Jateng. Keputusan itu, sudah disetujui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Badan Kepegawaian Nasional. "Sebenarnya masing- masing kan sudah punya kuota tertentu. Kalau diadakan serentak di tiap daerah, tentu tidak ada peserta yang mendaftar di dua tempat, sehingga di DIY kesempatan bagi masyarakat DIY juga lebih terbuka," ujar Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Yogyakarta, Suslachah SH, mengungkapkan usulan sejumlah kabupaten.
Namun, menurut Hardjono, pengunduran jadwal tes CPNS di Jateng itu tidak akan terlalu memengaruhi tes di DIY, khususnya karena sejak awal tidak ada kebijakan unsur lokalitas dalam penerimaan PNS. Artinya semua masyarakat dari mana pun dapat mendaftarkan diri.
Jumlah kebutuhan PNS DIY tahun ini 3.157 orang, terdiri dari guru 1.533, tenaga kesehatan 828, dan tenaga teknis 796 orang. Jumlah pegawai baru yang akan dipekerjakan di tingkat provinsi 300, sedangkan di Sleman 572, Bantul 572, Gunung Kidul 581, Kulon Progo 572, dan Kota Yogyakarta 560 orang. (BEN)