JOB CAREER VACANCY (LOWONGAN KERJA & KARIR)


May 14, 2007

Tes Guru Bantu dan PNS

Pemkot Rekrut 300 Guru
Tes Guru Bantu dan PNS Dipisah
BALAI KOTA - Jumlah guru di Solo diperkirakan masih jauh dari ideal, masih kurang sekitar 700-1.100 orang untuk jenjang SD sampai SMU/SMK.

Berkait dengan itu, selain berniat mengangkat 307 guru bantu, Pemkot Surakarta juga akan membuka seleksi guru pegawai negeri sipil (PNS) yang jumlahnya masih digodok lebih lanjut.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora), H Kuswanto, Senin (18/10) mendatang perekrutan guru bantu tersebut secara resmi akan mulai diumumkan pada masyarakat.

"Di Solo masih kurang sekitar 700-1.100 orang lagi, sehingga dengan mendapat tambahan, beban guru yang sudah ada bisa berkurang," katanya, kemarin.

Menurut Kuswanto, 307 guru bantu tersebut terdiri atas 20 guru TK, 84 guru SD, 48 guru SMP, dan 152 guru SMU.

Mengenai perekrutan guru PNS, Kuswanto mengatakan masih dibahas di Pemprov. Tentang jumlah maupun mekanisme perekrutannya belum bisa jelaskannya. Yang jelas, untuk ujian antara perekrutan guru bantu dan guru PNS berbeda waktu pelaksanaan serta materinya.

"Ujian untuk guru PNS jauh lebih sulit dibanding guru bantu. Sebab, guru PNS tanggung jawab pengabdiannya lebih panjang dibanding guru bantu yang masa kontraknya hanya tiga tahun," katanya. Adapun untuk guru bantu, Senin (16/10) mendatang Pemkot baru membuka pengumuman secara resmi; sedangkan seleksinya bakal diadakan 6 November.

Persyaratan

Mengenai persyaratannya, Kuswanto mengatakan, hampir sama dengan persyaratan guru bantu tahun sebelumnya; di antaranya ijazah pendidikan terakhir dan akta mengajar. Tentang angka kebutuhan guru, dia menyebut 700-1.100.

Penambahan sekitar 300 guru, dirasa masih jauh dari kebutuhan ideal, lantaran baru meringankan sekitar 40-50 persen beban guru yang ada saat ini. Namun hal itu dinilainya lumayan, dibanding tidak ada tambahan sama sekali.

Saat ini, di Solo ada 7.250 guru PNS, sementara itu untuk guru bantu pada tahun lalu juga sudah dikontrak sekitar 5.000 guru.

Soal honornya, adalah seperti guru bantu yang telah direkrut sebelumnya, yakni berasal dari APBN Pusat. Setiap guru bantu menerima honor sebesar Rp 460.000.

Kuswanto mengakui pernah ada usulan untuk menaikkan honor itu, tetapi ia tidak bisa menjamin hal tersebut disetujui atau tidak. Pasalnya, Pusatlah yang menentukan besarannya.

Seperti diwartakan sebelumnya (SM, 25/9), Pemkot Surakarta berencana menambah guru bantu yang akan ditempatkan di SD, SMP, serta SMU di lingkungan Pemkot Surakarta.

Penambahan tersebut berkait dengan rencana Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) yang akan menambah 75.000 guru bantu, untuk ditempatkan di sekolah TK sampai SMU di Jawa Tengah.(G18-17a)